Monday, June 26, 2006

Saatnya Bangkit Kembali

Bangkit yoo ... kini saatnya bekerja keras !

Gempa telah berlalu. Apapun akibatnya dan betapapun kesedihan mendalam yang harus ditanggung, semua itu harus segera diakhiri. Kini saatnya semua komponen masyarakat yang terkena gempa bahu membahu bangkit membangun kembali fasilitas penunjang hidup. Foto-foto dibawah merupakan jepretan relawan Posko Pojok dan relawan dari Sriboga yang mengabadikan aktifitas masyarakat yang mulai bekerja bakti membersihkan puing-puing reruntuhan dibantu para relawan, menebang bambu untuk membuat bedeng-bedeng sementara dan juga kegembiraan anak-anak yang seakan tanpa beban menyetai aktifitas orang tua mereka.


Kerja bakti menebang bambu dengan kaos
sumbangan dari Bayer Crop Science

Anak-anak bergaya dengan kaos baru sumbangan
dari mbak Cut Yanti

Masyarakat Pundong Bantul kerjabakti membersihkan puing-puing


Mas Hari, seorang relawan dari Semarang, yang selalu bersemangat

Peduli Pendidikan

Selain mendistribusikan logistik yang berupa bahan-bahan makanan, tenda, tikar dan obat-obatan, Posko Pojok juga melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pendidikan. Pada tanggal 3 Juni 2006 bekerja sama dengan relawan dari PKS dan relawan dari PT. Sriboga Raturaya Semarang, Posko Pojok mengkoordinir pembuatan sekolah darurat di SMP 1 Gantiwarno. Selain itu juga mendistribusikan alat-alat tulis untuk sekolah sekolah di daerah Gantiwarno dan Wedi, antara lain SMP 1 Gantiwarno, SMP PGRI 10 Wedi, SMA 1 Wedi, SD Canan I dan II, SD Kalitengah II dan TK Canan.


Suasana Sekolah darurat di SMP 1 Wedi

Suasana Sekolah Darurat di SMP 1 Wedi

Relawan dari Sriboga sedang membersihkan
puing-puing reruntuhan SMP 1 Gantiwarno

Relawan PKS sedang mendirikan tenda untuk sekolah darurat

Penyerahan bantuan alat tulis untuk SMP PGRI 10 Wedi

Dengkeng dan Towangsan

Foto-foto berikut merupakan aktifitas Posko Pojok bekerja sama dengan relawan dari Tiga Serangkai Cabang Semarang mendistribusikan tenda, tikar, sembako, biskuit dan obat-obatan pada tanggal 10 Juni 2006 di daerah Dengkeng dan Towangsan. Kedua daerah tersebut sama-sama masuk wilayah kecamatan Gantiwarno. di desa Dengkeng karena memang daerahnya agak terpencil sehingga masih minim bantuan yang telah masuk. Dan itu kontras sekali dengan Towangsan yang lebih mudah terjangkau. Disana telah masuk bantuan dari USDA dan USAID.

Desa Dengkeng yang rata dengan tanah

Penyerahan bantuan ke desa Dengkeng bersama relawan dari Tiga Serangkai

USDA dan USAID di Towangsan

Tuesday, June 20, 2006

Inspirasi dari Bill & Melinda Gates Foundation

Petinggi Microsoft Bill Gates menyatakan siap mundur dari perusahaan yang sudah didirikannya sejak puluhan tahun silam. Gates takkan aktif lagi aktif dalam kegiatan sehari-hari Microsoft menjelang Juli 2008 nanti. Menurut Gates, langkah ini memungkinkannya punya lebih banyak waktu luang untuk fokus ke bidang pendidikan dan kesehatan di yayasan amalnya, Bill & Melinda Gates Foundation. "Ada 'benang' penghubung antara pekerjaan saya di Microsoft dan yayasan," imbuh Gates. (Dikutip dari detikINET 16/6/2006)

 
Ketika membaca berita tersebut, saya jadi termenung, dalam hati kecil saya iri dengan Bill Gates. Bukan iri karena hartanya yang begitu melimpah ruah, tetapi iri dengan perhatian dia pada kerja sosial, bahkan sampai mendirikan foundation segala.
 
Seandainya saya baca berita itu sebulan lalu, mungkin tidak ada efek yang istimewa. Masa bodoh dengan kerja amal, masa bodoh dengan relawan gempa toh mereka orang-orang yang nggak punya kerjaan. Tetapi berita itu saya baca beberapa hari lalu, ketika hati ini baru saja ikut diguncang gempa berkali-kali. Belum kering air mata ini mengenang kepergian ibunda ke alam baka, terjadilah gempa dahsyat yang meluluh-lantakkan kampung halaman kita (yang biasanya baik-baik saja). Pedih sekali terasa hati ini menyaksikan keluarga, teman main kita waktu kecil, tetangga-tetangga kita hidup berdesak-desakan di tenda darurat. Bayangkan malam-malam yang pekat karena semua aliran listrik padam, terdengar tangis bayi dan anak-anak yang kedinginan di tenda seadanya. Sementara hujan sangat lebat disertai kilat menyambar berkali-kali. Biarpun kehujanan di malam hari, mereka tetap bertahan di tenda. Mereka begitu takut mendekat dinding tembok rumah mereka sendiri. Hari-hari biasa dinding tembok menjadi tempat nyaman untuk berlindung, sekarang seakan-akan telah menjadi musuh yang setiap saat mampu mencabut nyawa siapapun yang mendekat.
 
Pagi itu merupakan sebuah titik balik, bapak menelpon dari Klaten, rumah bapak dan juga tetangga-tetangga pada roboh dan beberapa orang meninggal tertimpa reruntuhan. Seketika terkenang Aceh, lalu tekat membulat. Apapun yang terjadi aku harus segera sampai Klaten. Aku harus berbuat sesuatu, sekecil apapun. Kalau tidak rasanya akan selalu merasa bersalah sepanjang hidup.
 
Dan gayungpun bersambut, ternyata mbak Anna dan mas Final telah bersiap-siap pula pulang kampung. Jadilah kita membuat aktifitas sekenanya yang kita namai Posko Pojok (lihat reportasenya di http://poskopojok.blogspot.com).
 
Sedikit harta dan tenaga yang kami punya, kami coba sumbangkan untuk kampung halaman tercinta. Networking yang kami punya kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk menggalang dana dan bantuan apa saja. Kepada boss di tempat kerja berani ngomong tegas : boleh tidak boleh pokoknya saya ngambil cuti satu minggu. Panas terik matahari dan dinginnya hujan di malam hari dengan tidur di musholla seperti tidak terasa. Capek memang, tetapi itu semua terobati oleh senyum terima kasih saudara-saudara kita yang begitu tabah menanggung ini semua bersama-sama. Dan ternyata (ini rahasianya) bahwa kerja sosial seperti ini ada sisi yang sangat nikmat tiada terkira (kalau nggak percaya tanyakan pada mas Fin atau mbak Anna). Sangat beda dengan kenikmatan misalnya saat kita mencapai posisi profesional kita. Makanya Bill Gates sampai ngebelain bikin foundation segala ... ternyata nikmat.
 
Menggalang dana dengan memanfaatkan networking yang kita punyai, ternyata tidak terlalu sulit. Bagian tersulitnya justru adalah keterbatasan waktu yang kami miliki. Mungkin kita bisa memaksa untuk cuti selama 1 minggu, tetapi untuk seterusnya bagaimana ? Pekerjaan sosial seperti ini kalau mau tuntas tidak bisa dilakukan dalam 1 atau 2 minggu saja. Sekali lagi Bill Gates membuat iri kami, dia bisa mengatur waktunya kapan saja untuk merasakan kenikmatan bekerja di foundation-nya.
 
Jadi pengin seperti Bill Gates euy ...
Bisa ngatur waktunya sesuka hati, mau kerja profesional atau kerja sosial.
Mungkin harus segera setup bisnis nih, atau nabung sebanyak-banyaknya dan segera jadi Invesor (di kuadran I kata Kiyosaki). Supaya kalau lagi ngurus foundation-nya keluarga di rumah nggak keleleran. Doain ya ! siapa tahu beberapa tahun lagi muncul Andana Foundation, Final Prajnanta Foundation, Anna Diponegoro Foundation atau Posko Pojok Foundation he ... he ... he ...
 
Ayo siapa lagi yang mau bikin foundation ?
 
(Andana, Smg-19/6/2006)

Saturday, June 17, 2006

Foto-foto exclusive Jogja dan sekitarnya

BANTUL - JOGJA RUSAK PARAH

Beberapa waktu lalu, tim posko pojok sempat berkelan ke wilayah Jogja selatan, tepatnya di Imogiri, Sewon Bantul dan Bangunharjo, Jogja hingga Kalasan. Kerusakan parah di Imogiri terutama bangunan-bangunan dari batako. Di Trancakglondong Panggungharjo Sewon, posko pojok menyaksikan 85% rumah rata dengan tanah. Para pemuda setempat hingga saat ini bergotong royong merubuhkan rumah yang hampir rubuh dan membangun kembali. Melihat daerah ini saat itu belum mendapat bantuan, maka posko pojok membantu uang kontan Rp. 1 juta yang langsung diterima Bapak Ngatijan Ketua RT 06 Trancakglondong, Bangunharjo Parangtritis.

Di wilayah ini juga tampak ISI hancur pada gudung litbang dan pemgabdian masyarakatnya. Gedung BPKP perwakilan Jogja yang terletak di Jl. Raya Parangtritis Sewon juga ambruk. Setelah menyeberand ringroad selatan sebagai batas Jogja-Bantul, tampak ruko-ruko yang sedang dipasarkan rusak berat. Bahkan Sekolah Tinggi STIKERS rusak parah dan sepertinya harus dirobohkan. (FP)


Sebuah rumah di Panggungharjo, Sewon, Bantul


Kampus STIKERS Yogyakarta


Kampus ISI Yogyakarta


Gedung BPKP Yogyakarta

Thursday, June 15, 2006

Banyak Artis yang Peduli Gempa

Sejak kegiatan pengumpulan dana dan bantuan kemanusian untuk korban gempa, handphone penulis tak henti-henti berdering dan mengirim sms meminta bantuan dari jam 5 pagi sampai jam 12 malam!  Ternyata sangat banyak yang peduli dengan menelpon penulis dengan bersedia memberikan bantuan. Penulis juga menghimbau lewat milis penggemar Koes Plus jika ada yang tahu sumber bantuan harap menghubungi penulis.

Jumat 2 Juni malam Sabtu, telepon berdering dari mas Aryo fans Koes Plus yang bekerja di Garuda. Alhamdulillah dari beliau penulis mendapatkan nomor telepon mbak Ria Irawan dan mbak Nurul Arifin yang pernah bekerjasama waktu tsunami di Aceh. Mas Aryo juga sudah sounding ke mbak Ria dan mbak Nurul. Singkat cerita kedua beliau siap membantu obat-obatan dan berbagai peralatan yang diperlukan!

Tak lama kemudian, mbak Cut Yanti menelpon. Beliau agak kaget kenapa mendadak penulis meminta bantuannya. Ternyata mbak Yanti, mbak Nurul Arifin, mbak Cici Tegal, mbak Cut Ferina dan artis yang lain akan menuju Jogja tanggal 3 Juni pesawat jam 06. Alhamdulillah mbak Yanti dan suami menyediakan bantuan berupa tenda, selimut, sampai biscuit bayi sekalipun untuk korban gempa ini.
 
Posko pojok (diwakili mbak Ana dan mas Andana) mendapat bantuan lumayan tidak kurang dari 100 tenda. Bahkan kemudian mas Wahyu Jogja juga mengambil bantuan lain yang masih ada dari mbak Yanti. Thanks berat mbak! Bantuan segera didistribusikan hari itu juga tim posko pojok ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Dua hari sebelumnya, pak Johandi dari Indika entertainment - produsen sinetron-sinetron juga menelpon bahwa timnya datang ke Jogja dengan 3 truk bantuan. Alhamdulillah posko pojok datang dengan pasukan ke posko Indika di Timoho. Ada mas Andana, mas Fajrin, mas Jono, mas Kus, mbak Ita dll Alhamdulillah bisa mendapat bantuan yang lumayan.

Penulis yang datang ke Jogja-Klaten hari Minggu 4 Juni 2006, sempat bertemu rombongan artis yang peduli gempa seperti Anwar Fuadi, Rima Melati, Ira Wibowo dll. Alhamdulillah semakin banyak yang peduli semakin banyak pula korban gempa yang tertolong.

Masih ingat Yok Koeswojo? Ya beliau pentolan Koes Plus pada masa jayanya dengan hitnya Kolam susu - juga sangat peduli, melalui putrinya mantan penyanyi cilik mbak Sari Yok Koeswojo juga membuat posko gempa di Haji Nawi. Lewat Jiwa Nusantara wadah Koes Plus fans club, juga diadakan penggalangan dana melalui lelang lagu bersama B Plus (band pelestari lagu-lagu Koes Plus) di Ancol tanggal 1 dan 8 Juni lalu. Tak kurang mas Danang dan mas Seno personil Koes Plus sekarang tanggal 1 Juni 2006 lalu tampil bareng B Plus dalam aksi penggalangan dana ini. Bahkan mas Murry drummer Koes Plus, walau agak flu menyempatkan diri menyumbang beberapa lagu dalam aksi penggalangan dana tanggal 8 Juni 2006 kemarin. Luar biasa! Dana yang terkumpul sekitar 4 juta rupiah disalurkan ke mas Agung aktivis Posko Puri Cikeas - yang kemudian meneruskan ke posko pojok untuk mengelola pendistribusian bantuan. Terimakasih Jiwa Nusantara!

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada posko pojok untuk mengelola bantuan dari berbagai pihak ini. Posko pojok masih menerima bantuan untuk 3 bulan ke depan pasca gempa bumi.
(FP)

Friday, June 09, 2006

Gantiwarno Sungguh Mengenaskan

Gantiwarno sebuah kota kecamatan berjarak kira-kira 10 km dari pusat kota Klaten merupakan daerah terparah akibat gempa tektonik tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Bahkan ada satu desa yaitu Gesikan, hampir tidak ada bangunan berdiri. Semua warganya tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan di persawahan pinggir desa. Foto-foto di bawah menggambarkan sebagian kecil kondisi Gantiwarno pasca gempa.




Foto-foto 27 Mei 2006

Gempa yang terjadi tidak lebih dari 1 menit itu menyisakan puing-puing rumah seperti foto-foto dibawah. Dan rumah-rumah yang kelihatan masih berdiripun sebagian besar kondisinya tidak jauh beda dengan yang telah roboh. Tidak layak lagi ditempati. Nantinya harus dirobohkan juga untuk bisa ditinggali lagi dengan aman.


Rumah pakdhe Karno di Klampokan Wedi Klaten

PTP XIX yang ambruk atapnya

Vespa yang tertimpa reruntuhan

Sebuah rumah di daerah Jl. Raya Wedi Klaten

Situasi di RSJ Klaten yang sesak dengan pasien

Tuesday, June 06, 2006

Relawan Disambut Gempa Susulan

Cerita berikut ditulis oleh pak Agus Tugiyanto, beliau ini adalah salah seorang relawan yang dikirim oleh PT. Sriboga Raturaya Semarang ke daerah Klaten pada tanggal 3-4 Juni 2006. Bekerja bersama dengan Posko Pojok mendirikan sekolah darurat di SMP Negeri 1 Gantiwarno dan menyalurkan logistik ke daerah Wedi, Gantiwarno dan Cawas Klaten. (Editor Posko Pojok)

Sorry, agak terlambat bagi - bagi pengalaman nih, sibuk. Memang, sementara ini, katanya ada dua teori segitiga kehidupan, untuk menghadapi gempa. nyang pertama teori nyang diusung cak soli, dan nyang kedua nyang diusung oleh para kaum hawa (untuk segitiga nyang kedua tidak dibahas/dipraktekan, praktek dewe - dewe)
Kalo segitiga kehidupan nyang pertama, rata - rata kawan "sukarelawan rombongan pertama" pada mraktekin semua disana. ceritanya begini : kebetulan, sebelum tidur kita baru saja evaluasi apa yang baru dikerjakan, dan membahas program untuk hari minggunya..... acara selesai, masing - masing terlihat tergeletak di hamparan tikar yang ada, wajahnya semua terlihat "memelas" kuyu dan tidak terpancar aura yang cerah, kayak korban gempa sungguhan kali ya ? sepintas ada juga yang ngiler, tapi ga tahu siapa kawan saya itu ? yang jelas diatara 9 orang kawan saya ! he ... he .....(mungkin saking capainya ?) kebetulan, disana - sini full "korban gempa", maka saya tidur disela- sela tumpukan tas yang ada di atas tempat tidur nyang sebelumnya saya "kaizen" dulu ....., wah dasar nasib baik ada rejeki nih "dapat tidur ditempat tidur" ga ketang umpel-umpelan sama tas sukarelawan .... yang pada bau karena mungkin lama ga pada dicuci, termasuk tasku juga he ... he..... so, beberapa menit kemudian, laaap, terbuai oleh mimpi.... saat peralihan dari sadar ke tidak sadar....tertidur suri .... disinilah dram kehidupan dimulai ..... !!
Saya tidak bisa menggambarkan suasana yang lebih mencekam, tapi kurang lebih seperti ini .... dan terdengarlah ditelingaku jeritan suara kawan - kawan, seolah berhamburan dikejar sesuatu yang sangat mengerikan, menakutkan dan heisteris sekali terasa memilukan, disertai suara gemuruh ....... byaaaaaaaaaaaaaarrrr glundang krompang .... , ada yang khas sekali suaranya masih terngiang sampai sekarang karena setiap hari bertemu, suara pak safety, ..... yang berintonasi berat dan ngebas !! biasanya jadi penyuluh keselamatan, .... eh... malam itu .... ikut - ikutan histeris, dengan suara basnya, cari keselamatan .... nah lho !!
Antara sadar dan tidak sadar, antara naluri feeling save maka sepersekian detik ada hidayah untuk "rememori" segitiga kehidupan, ...... langsung saja dengan sekuat tenaga, sret, .... mencelat dari tempat tidur, dan langsung seluruh anggota badanku tengkurap sambil merapat mefet ke tepat tidur, sambil melindungi kefala dengan tangan, dan hanya suara tasbih, tahmid, dan istighfar saja yang muncul dan berkomat kamit silih berganti dari mulut terus menerus tanpa henti...... saat kondisi masih "bingung", saya lihat satu orang masih "njingkrung" dibawah meja (mungkin ini juga lagi mraktekin teorinya cak soli"segitiga kehidupan", ga tahu siapa itu ? hayo ngaku ... ?
Dalam suasana gelap pekat dalam kamar, karena lampu dimatikan, terbersit sinar manerobos kedalam kamarku dari pintu belakang yang mo menuju kamar mandi mengo,... nah hanya hitungan detik, dari posisi tidur "segitiga kehidupan", langsung mencelat sekuat kuatnya sambil membuka pintu belakang, alhamdlulillah selamat !! sambil terengah - engah dan mata masih riyep - riyep karena baru tidur, ditambah mata masih agak sepet karena keracunan (alergi) obat ttt, pandangan agak kabur, tidak jelas, blaur gitulah !
Kecemasan dan kekhawatiran, .... ternyata tidak selesai sampai disitu.
eh, setelah sampai di belakang kamar (kebetulan disitu ada rungan kosong tidak beratap, kanan kiri tembok, sempit tapi agak memanjang menuju kamar mandi dan tembok setinggi k/l 3 meteran ), pikiran trus berputar, dikombinasikan dengan feeling save tadi, sepersekian detik berhitung matematis, ..... ini kalo bumi bergoncang keras lagi, bisa - bisa saya terkubur diantara tembok yang mengapit saya, kebetulan ditengah ruangan itu ada pohon rambutan (?) yang kurang lebih diameter 20 an cm dan tinggi yang bisa dipanjat sekitar 2 m, antara malu dan ingin selamat (karena bareng dengan orang nyang njingkrung dibawah meja tadi), maka aku siap - siap ...... naik pohon begitu horeg saya siap merayap naik pikirku, hitungan saya insyaAllah selamat, ..... karena tidak akan terjangkau oleh ambruknya / gundukan batu bata merah dari kanan dan kiri ! bagitu mau naik, eh kaki terasa sakit, .... wah blay nih engkel ku kumat (mungkin gara-gara meloncat dari tempat tidur dg posisi nyang ga pas, rodo mengsle kali) nah ... saat itu kesadaran dan mata sudah mulai "paham" situasi, sambil mulut trus berkomat - kamit ........ ambil keputusan "saya harus lari" nyari teman-teman nyang lain,..... begitu dirasa aman, saya lari sekencang- kencangnya keluar (melewati 2 kamar yaitu kamar saya dan kamar teman-teman nyang lain) begitu saya weees lari, seolah ada bayangan menyusul saya dari belakang ..... weees juga ..... membuntuutiku, .... waduuh....waduuh .... ! sampeyan to ooom ? orang nyang tadi dibawah meja ya ? dia sendiri sampai sekarang belum menjawab pertanyaan saya itu, apa masih bingung ya he ... he.... sopo hayou ?
Begitu saya ngumpul dengan kawan-kawan didepan, ternyata sudah banyak teman-teman termasuk penduduk disekitar rumah pak mico yang ikut nggrobol jadi satu sambil cerita kesana -kemari, dan masih terlihat semua cemas...cemas...dan cemas.... subhanallah, saya ikut merasakan, apa yang dirasakan saudara-saudara kita disana, kecemasan yang begitu mencekam! dan saya lihat juga dari kawan-kawanku "rombongan relawan amatiran" ada yang pegangi kaki karena celana jeans nya sobek, ada nyang lagi pegang kepala, mungkin sakit kebentur dengan temen lainnya, ada yang termangu 'bingung" sedang saya sendiri kaki terkilir, malah ada nyang mo tidur pakai helm !! wah, kratif juga nih ! kepala utuh, badan sama kaki ancur bung ! MasyaAllah, subhanallah !!
Setelah situasi dirasa aman, satu persatu teman-teman sukarelawan masuk ke ruangan untuk meneruskan tidurnya lagi, karena pagi besok gasik harus siap bekerja keras lagi untuk menyelesaikan tugas yang masih ada ! tapi saya ga mau lagi tidur di tempat tidur ! takut ada gempa tidak terasa, lebih baik saya tidur ditanah, biar goyangannya lebih terasa ! yah, tidurpun tidur - tidur ayam... merem melek sampai pagi, alias ga tidur !, malah saya lihat ada beberapa kawan nyang tidurnya diluar, saya pikir dalam suasana yang begitu, lebih baik demi keselamatan, tidur di bawah tenda ! oh, klaten .... aku jadi teringat pohon rambutan (rambutan apa blimbing to ?) pak mico .... dan ternyata,..... segitiga kehidupan belum bisa dipraktekan sepenuhnya, yah baru 30 % kali, karena belum sampai kebrukan atap sungguhan !
Pagi hari saya ikuti berita di salah satu tv swasta, goncangan sebesar 3,8 sr, baru terjadi didaerah patahan semula, dan terjadi jam 23.50 wib .... selama 3 - 5 detik.
Ada satu hal yang membekas disamping cerita diatas.
yaitu saat kegiatan hari minggunya rombongan "sukarelawan amatir" membagi - mbagikan beras ke pelosok- pelosok kampung,.... dari pintu kepintu, dari rumah kerumah yang ambruk bruk rata dengan tanah ! kita sangat selektif dalam membagikan beras ! "hanya saudara kita yang ambruk total yang sementara kita berikan beras, sambil memberi beras, kuselipkan kata - kata untuk para korban disana "mbah, pak, mas, bu,...... mohon diterima sebagai tanda duka dan prihatin kami, ini ada sedikit tititpan beras dari pt. sriboga, semarang ....... dan sambil bersalaman, .... "mbah, ibu. bapak, mas,...... sabar dan tawakal ya,...... dekatkan diri pada Allah,..... jangan lupa sholat, .... memohon kekuatan dan kesabaran" (gayaknya kayak kiai) ..... iyak nak (jawab mbah...), sampaikan rasa terima kasih kami ...... terimaksih .... kasih !! dan saya lihat semua mata mbah, ibu, dan saudara - saudara kita yang menerima tadi mata terlihat berkaca - kaca, dan seolah .... berkata jangan tinggalkan aku, temani aku nak ......!! (saya melihat ada kesedihan yang mendalam dan rasa trauma belum sepenuhnya hilang, mungkin memikirkan hari esok apa yang akan dia lakukan dalam kondisi yang seperti ini.
Saya pikir saudara - saudara kita disana juga membutuhkan teman yang tidak sekedar membawa sembako, akan tetapi juga butuh suntikan sebait kata peneguh iman dan penggugah spiritual "sabar ya mbah, tabah dan tawakalk, jangan lupa,... dekatkan diri pada Yang maha kuasa, jangan lupa sholat"
Semoga saudaraku disana diberikan ketabahan dan kesabaran. amin.
(Agus Tugiyanto, 6 Juni 2006)

Segitiga kehidupan saat terjadi gempa

Sumber : Doug Copp, Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI)

Pengalaman
S
aya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama 2 tahun. Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia  sejak tahun 1985. Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan metode bertahan hidup yang saya buat.

Fakta
Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di
Mexico City pada gempa bumi tahun 1985.
Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing.
Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong.
Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah sesuatu.

Teori segitiga kehidupan
Secara sederhana, saat bangunan runtuh,  langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
Ruangan kosong ini lah yang saya sebut "segitiga kehidupan".
Semakin besar bendanya, maka semakin  kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk.
Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang  kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari  luka-luka.

Amati 
Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah "segitiga  kehidupan" yang anda temui.
Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.

Sepuluh Tip dalam Keselamatan Gempa Bumi
1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda  akan remuk badannya.

2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya

3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan  dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.

4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur.
   Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.

6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal.
   Mengapa?
   Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya.
   Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya.
   Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat !

7. Jangan pernah lari melalui tangga.
   Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama).
   Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut.
   Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu  rubuh akan terpotong-potong olehnya.
   Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan  tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berl
arian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan.
   Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya.
   Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.

9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.

10.Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat.
   Ruangan  kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.

Kembali ke Klaten

Alhamdulillah ...
Kata itu yang paling pantas saya ucapkan. Begitu besar respon teman-teman di Semarang. Hanya sehari di Semarang, kami telah mendapat komitmen bantuan baik berupa logistik dan dana yang sementara bisa dikatakan cukup untuk operasional selama di Klaten. Sehingga hari Selasa pagi, 30 Mei 2006 kami sudah bisa mengambil cuti dan berangkat kembali ke Klaten.
 
Sungguh terima kasih tiada terkira untuk teman-teman di Semarang yang tidak perlu kami sebutkan satu persatu dan terutama juga untuk Posko Joglo PT. Sriboga Raturaya dan Kopkar PT. Sriboga Raturaya atas respon dan dukungannya yang begitu spontan dan tulus, sehingga kami bisa kembali lagi ke daerah bencana di Klaten dengan membawa perbekalan darurat bisa segera kami salurkan pada saudara-saudara kami yang memang sangat membutuhkan. (Andana, 30 Mei 2006)
 

Klaten-pun Berduka

Teman-teman,
 
Sabtu pagi, ketika saya dengar kampung halaman saya di Klaten luluh lantak, kami dengan beberapa teman dari Semarang langsung menuju ke sana dengan membawa SEMBAKO (terutama mie instan) seadanya. Dan ternyata itu sangat bermanfaat disana.
 
Hari ini karena kami sudah cukup kelelahan dan yang lebih penting karena kehabisan AMUNISI, kami terpaksa kembali ke Semarang untuk menggalang dana untuk membuat POSKO yang lebih terorganisir disana.
 
Kami minta doa restu agar kami cukup menggalang dana di Semarang hari ini untuk bisa segera kembali ke Klaten
 
(Andana, 29 Mei 2006)

Pendanaan dan Bantuan

Posko Pojok menerima dana dan bantuan dari siapa saja yang simpati dan percaya dana / bantuan -nya disalurkan lewat Posko Pojok. Jika anda berminat menyalurkan bantuan anda lewat Posko Pojok silahkan hubungi kami : andana@gmail.com

Sedangkan bantuan yang telah masuk ke kami dan telah kami distribusikan adalah sbb. :
1. Posko Joglo Jogja (termasuk Kopkar SRR) berupa : dana tunai Rp 2.000.000,-, tenda besar (2 pcs), kompor minyak (6 pcs), petromax (12 pcs), air mineral, obat-obatan, khong guan (60 Kaleng), biskuit, makanan bayi, roti manis, mie instan, susu, minyak goreng, minyak tanah dll.
2. Indika Entertainment berupa : tenda (10 pcs), selimut (30 pcs), sarung (30 pcs), lampu senter (10 pcs), obat-obatan (macam-macam obat bebas dalam jumlah cukup banyak), susu bendera (480 sachet), susu bayi (24 dos), biskuit (36 pcs), sabun mandi (72 pcs), dll.
3. Mbak Cut Yanti dan suami (Jakarta) berupa tenda (8 bal, masing-masing berisi 4/5 pcs), tikar, tshirt/polo shirt anak dan dewasa (251 pcs), dll.
4. Titi Kamal (Jakarta) berupa dana cash Rp 1.000.000,- untuk dibelikan buku-buku dan sarana belajar lain.
5. Kementrian Lingkungan Hidup berupa : tenda, beras, baju-baju, pembalut wanita, mie instan, biskuit.
6. Posko Universitas Atmajaya berupa : beras dan mie instan.
7. SC Jhonson Indonesia berupa logistic dan obat-obatan.
8. Bayer Consumer Care berupa logistic dan obat-obatan.
9. Bayer Crop Science berupa Tshirt (150 pcs).
9. Alumni Dwiparo SMA 2 Klaten berupa dana cash Rp 2.500.000 juta
10. Teman-teman Balitpa berupa dana cash Rp 500.000,-
11. Sarpedal LH berupa dana cash Rp 2.500.000,- + Rp 500.000,-
12. Fans Klub "Jiwa Nusantara" berupa dana cash Rp 4.000.000,-
13. Tiga Serangkai Cabang Semarang berupa beras, mie instan, pakaian, air mineral, obat nyamuk dll.
14. SD Budi Luhur Semarang berupa mie instan, susu, biskuit dll.
15. Kelompok pengajian haji Arofah Purwokerto (Bp H. Daryanto dkk) berupa dana cash Rp 2.500.000,-
16. Hamba Allah berupa dana cash Rp 160.000,-
17. Atas nama pribadi berupa mie instan, lilin, obat nyamuk bakar, roti kering, air mineral, obat-obatan dan dana cash.

Kembali ke Halaman Utama

Partnership

Posko Pojok dengan senang hati menerima uluran tangan anda untuk bekerja sama dalam hal apa saja yang berhubungan dengan bantuan akibat bencana di Jogja dan Klaten pada tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Untuk follow up lebih lanjut silahkan hubungi kami di : andana@gmail.com

Kembali ke Halaman Utama

Reportase

Kami telah menyalurkan bantuan ke daerah-daerah bencana, terutama adalah daerah-daerah di Klaten yang secara sosial maupun geografis kami cukup mengenal dengan baik. Adapaun daerah-daerah tersebut a.l. :
1. Jiwo Kulon, Trotok, Wedi, Klaten, berupa tenda, kompor minyak, petromax, susu, roti dll.
2. SMPN 1 Gantiwarno, Klaten, berupa pembuatan tenda untuk sekolah darurat dan alat-alat tulis.
3. Genukan, Pandes, Wedi, Klaten, berupa lampu petromax., sarung, selimut dan susu.
4. Gadungan, Wedi, Klaten, berupa kompor, petromax, tenda, tikar, sarung, susu, roti, bahan makanan, tshirt/polo shirt dan obat-obatan.
5. Krangkungan, Pandes, Wedi, Klaten, berupa tenda, senter, selimut, sarung, bahan makanan, susu, makanan bayi, sabun, tshirt/poloshirt dan obat-obatan.
6. Serut, Bayat, Klaten, berupa tenda, selimut, tikar, bahan makanan, biskuit, dan obat-obatan.
7. Gesikan, Gantiwarno, Klaten, berupa tenda, susu, biskuit dan minyak goreng.
8. Balak Sendangharjo, Cawas, Klaten, berupa tenda, bahan makanan, minyak, susu dan obat-obatan
9. Ngalas, Klaten Selatan, Klaten, berupa tenda, biskuit, sabun, petromax, roti, susu, dan bahan makanan dan obat-obatan.
10. Karangwuni, Tanjungan, Wedi, Klaten, berupa kompor, bahan makanan, air mineral.
11. Tegal Karangasem, Pasung, Wedi, petromax, senter, tenda, selimut, sarung, susu dan biskuit.
12. Rogosutan, Wedi, Klaten, petromax, susu, biskuit, roti manis, tshirt/poloshirt dan bahan makanan.
13. Desa Srebegan, Ceper, Klaten, berupa tenda, tikar, bahan makanan, minyak tanah, makanan bayi, dan obat-obatan.
14. SMP PGRI 10 Wedi, Klaten, berupa alat-alat tulis, susu dan mie instan.
15. Desa Towangsan, Gantiwarno, Klaten, berupa biskuit, tikar, beras, selimut dan air mineral.
16. Desa Dengkeng Gantiwarno, Klaten, berupa tenda, biskuit, tikar, selimut dan makanan bayi.
17. Desa Tawangsari, Kalangan, Pedan, Klaten, berupa tenda, susu bayi sabun, bahan makanan, air mineral dan obat-obatan.
18. Padanjero, Prambanan, Klaten, selimut, susu, minyak goreng, bahan makanan dan alas tidur.
19. Ngorean, Gantiwarno, Klaten, berupa tenda.
20. Tracakglondong, Panggungharjo, Sewon, Bantul, berupa dana cash.
21. SD II Kalitengah, Wedi, Klaten, berupa alat-alat tulis.
22. SD Canan I, Wedi, Klaten, berupa alat-alat tulis.
23. TK Canan, Wedi, Klaten, berupa alat-alat tulis
24, SD Canan II, Wedi, Klaten, berupa alat-alat tulis.
25, Sembako untuk perbatasan Gunung Kidul
26. Nasi Bungkus, untuk desa Teluk, Gantiwarno, Klaten.
27. Dusun Pakem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, berupa sembako, vitamin dan obat-obatan.
28. Desa Caben, Sumbermulyo, Bambang Lipuro, Bantul, berupa tshirt/polo shirt, obat-obatan dll.
29. Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah, Prambanan, berupa tenda, susu, tshirt/polo shirt dll.
30. SMA N 1 Wedi (Pasung), berupa alat-alat tulis.
31. Rehabilitasi Musholla Krangkungan, Wedi, Klaten berupa dana cash.
dll.

Kembali ke Halaman Utama

Aktifitas

Posko Pojok melakukan aktifitas dasar sbb. :

1. Penggalangan dana maupun bantuan barang-barang fungsional yang sangat dibutuhkan di daerah bencana seperti : bahan bahan makan baik untuk orang dewasa, anak-anak maupun bayi, obat-obatan praktis, tenda, tikar, selimut, sarung dll. Keterangan lebih lanjut mengenai bantuan yang telah masuk lihat di : Pendanaan dan Bantuan

2. Distribusi bantuan yang masuk ke daerah bencana dengan penerima yang telah kami ketahui dengan pasti bahwa mereka memang betul-betul merupakan fihak yang layak untuk menerima bantuan tersebut. Kami berani memastikan bahwa bantuan sampai pada mereka yang berhak karena kami tahu persis kondisi sosial dan geografis setempat. Karena biarpun sebagian dari kami tidak lagi tinggal di Jogja / Klaten tetapi kami adalah orang-orang yang dibesarkan di daerah tersebut. Keterangan lebih lanjut mengenai daerah dirtibusi yang telah kami lakukan lihat di : Reportase

Kembali ke Halaman Utama

Team Posko Pojok

Team Fungsional Posko Pojok :
1. Penggalang dana / bantuan : Final Prajnanta (Jakarta), dan Anna Fauziah (Jakarta)
2. Koordinator Pelaksana / distribusi : Miko A. Andana (Semarang - Klaten)
3. Pelaksana / distribusi : Wahyu (Jogja), Leo Sheta (Semarang - Klaten), Itha (Klaten), Fajrin (Klaten), Kus (Klaten)

Alamat Sekretariat :
Mbak Ita
Gg. Sidomulyo 6, Tegal Kepatihan, Bareng Tengah
Klaten ( 57414 )
Telp. : 0272 322 352

Catatan :
Anda berminat untuk bergabung bersama kami ? Silahkan email : andana@gmail.com

Kembali ke Halaman Utama